إِنَّ اللَّهَ
وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرَضِينَ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي
جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ
Sesungguhnya
Allah, para malaikat Nya, para penghuni langit dan bumi hingga semut yang ada
di dalam tanah (di sarangnya) dan ikan di lautan turut mendoakan kebaikan untuk
orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.
(H.R.
Tirmidzi)
Guru bagaikan sosok yang mengalirkan samudra
ilmunya diatas bumi yang tandus. Bumi ini menjadi subur, dipenuhi dengan
tumbuh-tumbuhan hijau, dan menghasilkan buah-buahan yang matang.[1]
Guru adalah orang yang dipenuhi dengan ilmu pengetahuan. Ia adalah cahaya yang
menerangi kehidupan manusia. Ia adalah musuh kebodohan, dan penghapus
kejahiliahan. Ia juga yang mencerdaskan akal dan mencerahkan akhlak.[2] Inilah profesi yang sangat membutuhkan
orang-orang berpotensi tinggi dan memiliki militansi kokoh. Inilah profesi yang
butuh hati nurani, keluwesan, rasa percaya diri dan kecerdasan akal yang
mumpuni.[3] Guru adalah figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peran
penting dalam pendidikan.[4] Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.[5]
Guru Profesonal adalah guru yang memiliki tanggung jawab lebih untuk
memenuhi kualifikasi dan syarat kompetensi Guru sesuai dengan regulasi yang
berlaku.[6]