Pages

Kamis, 31 Oktober 2013

Hadiah untuk kaum Hawa


smoga bermanfaat, sampaikan kepada saudara wanitamu yg lain...


Hadiah Untuk Kaum Hawa


Hawa, Sadarkah engkau sebelum datangnya sinar Islam, kita dizalimi, hak kita dicerobohi, kita ditanam hidup-hidup, tiada penghormatan walau secebis oleh kaum adam, tiada nilai di mata kaum adam, kita hanya sebagai alat untuk memuaskan hawa nafsu mereka. Tapi kini bila rahmat Islam menyelubungialam, bila sinar Islam berkembang, derajat kita diangkat, maruah kita terpelihara, kita dihargai dan dipandang mulia, dan mendapat tempat di sisi Allah sehingga tiada sebaik-baik hiasan di dunia ini melainkan wanita sholehah.


Wahai Hawa, Kenapa engkau tak menghargai nikmat iman dan Islam itu? Kenapa mesti engkau kaku dalam mentaati ajaranNya, kenapa masih segan mengamalkan isi kandungannya dan kenapa masih was-was dalam mematuhi perintahNya?


Wahai Hawa, Tangan yang mengoncang buaian boleh mengoncang dunia, sadarlah hawa kau dapat mengoncang dunia dengan melahirkan manusia yang hebat yakni yang sholeh dan sholehah, kau bisa menggegar dunia dengan menjadi isteri yang taat serta memberi dorongan dan sokongan pada suami yang sejati dalam menegakkan Islam di mata dunia.


Tapi hawa, jangan sesekali kau coba menggoncang keimanan lelaki dengan lembut tuturmu, dengan ayu wajahmu, dengan lengguk tubuhmu. Jangan kau menghentak-hentak kakimu untuk menyatakan kehadiranmu.


Jangan Hawa, jangan sesekali coba menarik perhatian kaum adam yang bukan suamimu. Jangan sesekali mengoda lelaki yang bukan suamimu, karena aku khawatir ia mengundang kemurkaan dan kebencian Allah. Tetapi memberi kegembiraan pada syaitan karena wanita adalah jalasyaitan, alat yang dieksploitasikan oleh syaitan dalam menyesatkan Adam.

Rabu, 30 Oktober 2013

Kebohongan seorang Ibu


Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah nak, aku tidak lapar” ———- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA


Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk pertumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping ku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

kunci sukses dalam hidup adalah melakukan apa yang perlu kita lakukan pada sa'at ini


Di suatu sore ada seorang anak kecil sedang berjalan-jalan di taman. Di saat sedang asyik-asyiknya menikmati indahnya keasrian rimbunnya pepohonan dan semilirnya angina sepoi-sepoi, langkahnya terhenti karena matanya tertangkap tingkah seorang bapak-bapak yang sedang melamun dengan tatapan mata yang kosong. Hati anak kecil itu pun treusik untuk mencari tahu apa yang membuat bapak tersebut melamun seolah-olah dunia ini sudah tidak punya harapan lagi untuk hidupnya.
“ Apa yang terjadi dengan bapak, sepertinya bapak sangat sedih ?” Tanya anak kecil itu dengan polos.
“ Anak kecil, kamu tidak akan mengerti masalah orang tua seperti saya “Jawab bapak tadi dengan malas-malasan.
“ Tapi saya ingin tahu, bapak ?” Anak kecil tadi mendesak.
“ Baiklah, saya akan beritahu kamu. Bapak sedang menyesali masa lalu. Mengapa dulu bapak tidak berusaha keras untuk saat ini”.
Setelah mendapatkan jawaban, anak kecilpun berlalu dan meneruskan perjalanan sorenya. Namun belum lama berjalan, lagi-lagi jiwanya kembali terusik dengan sikap bapak-bapak yang lain. Kali ini yang dilihat olehnya adalah seorang bapak yang mondar mandir tidak karuan. Anak kecil itu pun menghampiri bapak tersebut dan mencari tahu apa yang sedang menimpanya.
“ Apa yang terjadi dengan bapak, sepertinya bapak sangat gelisah?”
“ Anak kecil, jika kamu nanti sudah sebesar saya, kamu akan mengerti” Jawab bapak itu
“ Tapi saya ingin tahu sekarang, bapak ? “
“ Baiklah, bapak akan memberitahu kamu. Bapak sedang memikirkan masa depan bapak. Bapak takut masa depan bapak suram karena sampai saat ini bapak masih belum punya bekal apa-apa “

Selasa, 29 Oktober 2013

Jadullah Al-Qur'ani


Kisah seorang Yahudi yang mengislamkan jutaan orang

Di suatu tempat di Perancis sekitar lima puluh tahun yang lalu, ada seorang berkebangsaan Turki berumur 50 tahun bernama Ibrahim, ia adalah orang tua yang menjual makanan di sebuah toko makanan. Toko tersebut terletak di sebuah apartemen dimana salah satu penghuninya adalah keluarga Yahudi yang memiliki seorang anak bernama "Jad" berumur 7 tahun.

Jad si anak Yahudi Hampir setiap hari mendatangi toko tempat dimana Ibrahim bekerja untuk membeli kebutuhan rumah, setiap kali hendak keluar dari toko –dan Ibrahim dianggapnya lengah– Jad selalu mengambil sepotong cokelat milik Ibrahim tanpa seizinnya.

Pada suatu hari usai belanja, Jad lupa tidak mengambil cokelat ketika mau keluar, kemudian tiba-tiba Ibrahim memanggilnya dan memberitahu kalau ia lupa mengambil sepotong cokelat sebagaimana kebiasaannya. Jad kaget, karena ia mengira bahwa Ibrahim tidak mengetahui apa yang ia lakukan selama ini. Ia pun segera meminta maaf dan takut jika saja Ibrahim melaporkan perbuatannya tersebut kepada orangtuanya.

Ibrahim pun menjawab: "Tidak apa, yang penting kamu berjanji untuk tidak mengambil sesuatu tanpa izin, dan setiap saat kamu mau keluar dari sini, ambillah sepotong cokelat, itu adalah milikmu!" Jad pun menyetujuinya dengan penuh kegirangan.

Waktu berlalu, tahun pun berganti dan Ibrahim yang muslim kini menjadi layaknya seorang ayah dan teman akrab bagi Jad si anak Yahudi.

Sudah menjadi kebiasaan Jad saat menghadapi masalah, ia selalu datang dan berkonsultasi kepada Ibrahim. Dan setiap kali Jad selesai bercerita, Ibrahim selalu mengambil sebuah buku dari laci, memberikannya kepada Jad dan kemudian menyuruhnya untuk membukanya secara acak. Setelah Jad membukanya, kemudian Ibrahim membaca dua lembar darinya, menutupnya dan mulai memberikan nasehat dan solusi dari permasalahan Jad.


Jumat, 25 Oktober 2013

Surat Terbuka dari Setan


aku melihatmu kemarin, saat engkau memulai aktifitas harianmu. kau bangun tanpa sujud mengerjakan subuhmu. bahkan kemudian, kau juga tidak mengucapkan "bismillah" sebelum memulai santapanmu, juga tidak sempat mengerjakan shalat isya sebelum berangkat ke tempat tidurmu. kau benar-benar orang yang bersyukur, aku menyukainya. aku tak dapat mengungkapkan betapa senangnya aku melihatmu tidak merubah cara hidupmu.


hai bodoh, kamu miliku. langit, kau dan aku sudah bertahun-tahun bersama, dan aku masih belum bisa benar-benar mencintaimu. malah aku masih membencimu, karena aku benci Allah. aku hanya menggunakanmu untuk membalas dendamku kepada Allah. dia sudah mencampakan aku dari surga, dan aku akan tetap memanfaatkanmu sepanjang masa untuk membalasnya.


kau lihat, ALLAH MENYAYANGIMU dan dia masih memiliki rencana-rencana untuk mu dihari depan. tapi kau sudah menyerahkan hidupmu padaku, dan aku akan membuat kehidupanmu seperti neraka. sehingga kita bisa bersama dua kali. dan ini akan menyakiti hati ALLAH

Kamis, 24 Oktober 2013

Rela Pada Ketentuan Allah (Imam Syafi'i)



Biarkanlah hari-hari berbuat semaunya 
Berlapang dada-lah jika takdir menimpa 

Jangan berkeluh-kesah atas musibah di malam hari 
Tiada musibah yang kekal di muka bumi 
Jadilah laki-laki tegar dalam menghadapi tragedi 
Berlakulah pema’af selalu menepati janji 

Jika banyak aibmu di mata manusia 
Sedang engkau berharap menutupinya 
Bersembunyilah engkau di balik derma 
Dengan derma aibmu tertutup semua 

Rabu, 23 Oktober 2013

memang seperti itulah dakwah


Memang seperti itulah dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu..Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kau cintai..Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. . Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari..

Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah.

Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak. Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.

Selasa, 22 Oktober 2013

DALAM 7 HARI YANG TELAH LALU DAN MUNGKIN AKAN TERULANG





Hari per-1, tahajudku tetinggal
Dan aku begitu sibuk akan duniaku
Hingga dzuhurku, kuselesaikan saat ashar mulai memanggil
Dan sorenya kulewati saja masjid yang mengumandangkan azan maghrib
Dengan niat kulakukan bersama isya itupun terlaksana setelah acara
tv selesai

Hari ke-2, tahajudku tertinggal lagi
Dan hal yang sama aku lakukan sebagaimana hari pertama

Hari ke-3 aku lalai lagi akan tahujudku
Temanku memberi hadiah novel best seller yang lebih dr 200 hlmn
Dalam waktu tidak 1 hari aku telah selesai membacanya
Tapi... enggan sekali aku membaca Al-qur'an walau cuma 1 juzz
Al-qur'an yang 114 surat, hanya 1,2 surat yang kuhapal itupun dengan
terbata-bata
Tapi... ketika temanku bertanya tentang novel tadi betapa mudah dan
lancarnya aku menceritakan

Senin, 14 Oktober 2013

siapa bilang UIKA ga keren

didepan gedung Fakultas Teknik dengan rerumputan indah

asrama

gedung Pasca Sarjana

depan Kampus yang asri

bersama Logo Kampus

gedung Rektorat dan Hijaunya Lapangan UIKA

Wortel, Telur dan Biji Kopi


Seorang anak mengeluh pada ayahnya tentang hidupnya yang sulit. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa dan ingin menyerah saja. Ia lelah berjuang. Setiap saat satu persoalan terpecahkan, persoalan yang lain muncul. Ayahnya, seorang juru masak, tersenyum dan membawa anak perempuannya ke dapur. Ia lalu mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air dan meletakkannya pada kompor yang menyala. Beberapa saat kemudian air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama, ia memasukkan wortel. Lalu, pada panci kedua ia memasukkan telur. Dan, pada panci ketiga ia memasukkan bubuk kopi. Ia membiarkan masing-masing mendidih.
            Selama itu ia terdiam seribu basa. Sang anak menggereget gigi, tak sabar menunggu dan heran dengan apa yang dilakukan oleh ayahnya. Dua puluh menit kemudian, sang ayah mematikan api. Lalu menyiduk wortel dari dalam panci dan meletakkanya pada sebuah piring. Kemudian ia mengambil telur dan meletakkanya pada piring yang sama. Terakhir ia menyaring kopi yang diletakkan pada piring itu juga.

Mangkuk yang Cantik, Madu dan Sehelai Rambut

Rasulullah SAW, dengan sahabat-sahabatnya Abakar  r.a.,  Umar r.a., Utsman r.a., dan 'Ali r.a., bertamu ke rumah Ali r.a.  Di rumah Ali r.a. istrinya Sayidatina Fathimah .ha. putri Rasulullah  SAW menghidangkan untuk mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah  mangkuk yang cantik, dan ketika semangkuk madu  itu dihidangkan sehelai rambut terikut di dalam mangkuk itu. Baginda Rasulullah SAW kemudian meminta kesemua sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap ketiga benda tersebut (Mangkuk yang cantik, madu, dan sehelai    rambut).

    Abubakar r.a. berkata, "iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini,  orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut".

    Umar r.a. berkata, "kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

    Utsman r.a. berkata, "ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini,  orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan ber'amal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

10 Karakter Pribadi Muslim


Matahari telah diujung puncaknya, namun semilir angin yang sejuk disiang ini menyelimuti panasnya, yang tertiup  masuk ke sela-sela pintu dan pentilasi jendela mesjid Al-hijri II di kampusku ini. Seperti biasa, setiap hari Rabu siang adalah jadwalku untuk halaqah bersama ustadz fauzi. Sudah hampir setahun aku mengikiti halaqah dengan beliau. Aku cukup senang bisa mengikuti halaqah ini. banyak hal yang aku dapatkan. terutama dalam hal peningkatan pengetahuan agama. Aku dan empat orang teman lainnya (Adhi, Yuda, Bahar dan Algi) telah duduk bersila di depan ustadz fauzi, siap untuk menerima materi hari ini. Kami ibarat sebuah ember yang akan segera di isi ilmu, dan Ustadz Fauzi adalah sumurnya yang akan kami timba ilmunya.
Aku suka sekali dengan cara dia berbicara, karena jika berbicara, selalu memberi perhatian penuh kepada lawan bicaranya. hingga membuat lawan bicaranya merasa benar-benar diperhatikan. Cara penyampaian materinya, selalu dengan tutur kata yang lugas, ber isi, penuh motivasi dan mudah di pahami. Ustdz Fauzi adalah tipikal orang yang ramah, santun, ulet dan juga cedas, tak heran jika dia menjadi lulusan sarjana terbaik di Fakultasnya. Terbesit dalam diriku, kalau aku juga ingin seperti beliau.
            “Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh…segala puji hanya milik Allah, yang tidak pernah menyia-nyiakan siapapun yang mengharapkan keridhoan-Nya, dan tidak pernah menampik siapa pun yang memanjatkan doa kepada-Nya, yang dengan segala taufik dan pertolongan-Nya semata, apa pun wujud kepentingan yang telah kita azamkan, pasti dapat dilaksanakan dengan sempurna, Salawat serta salam semoga selalu terlimpah ruah kepada baginda kita Nabi besar Muhammad S.A.W.” kata Ustadz Fauzi membuka halaqah  kita.