Pages

Jumat, 19 Juni 2015

Jihadu Nafs

Dalam Madarijus Salikin karyanya, Al-Imam Syamsuddin ibn Qayyim Al-Jauziyah, menggolongkan jihad berdasarkan “lawan yang harus dihadapi”. Ia antara lain beliau sebut jihadun nafs, jihadusy syaitan, jihadu ahlil ma’ashi wal bida’, dan jihadu ahli kufri wasy syirki.

Jihadun nafs yang bermakna jihad terhadap diri adalah bagian yang mendasar dan pokok dari pembagian jihad oleh Ibn Qayyim Al-Jauziyah ini. Beliau membaginya kedalam lima hal. Kelima butir jihad terhadap diri ini meliputi: mengimani petunujuk Allah dan agama kebenaran, mengilmuinya, mengamalkannya, mendakwahkannya, dan bersabar dalam mengimani, mengilmui, mengamalkan, dan mendakwahkannya.

Kamis, 18 Juni 2015

Rasulullah Sebaik-baik Insan


Puncak dari kesemua orang shalih adalah para nabi dan rasul Allah. Dan puncak tertinggi lapis-lapis keberkahan dari semua puncak itu adalah Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Maka sungguh, tentang diri Rasulullah adalah sebiak-baik kisah, seindah -indah cermin, semulia-mulia jalan, dan semurni-murni teladan. Maka sungguh, pada diri Rasulullah ada sebening-bening hati, sejernih-jernih jiwa, sedalam-dalam ilmu, dan setepat-tepat fahaman.
Maka sunggung, dalam tindak Rasulullah ada seikhlas-ikhlas niat, seihsan-ihsan amal, seteguh-teguh prinsip, dan sejelas-jelas ikutan. Maka sunggung, ditiap langkah Rasulullah ada seagung-agung akhlaq, seluhur-luhur budi, segenap-genap syukur, dan seutuh-utuh sabar.

Maka, Ya Allah.....


Maka semua ulama sepakat bahwa bagian terbesar dari kandungan Al-Qur’an adalah kisah. Ialah kisah yang menjadi penjelasan bagi kita tentang jalan yang lurus. Kisah yang menjadi petunjuk bagi kita untuk meniti jalan yang lempeng. Kisah yang menjadi pembeda bagi kita untuk memisahkan jalan yang shahih dari jalan sesat. Kisah yang menjadi kabar gembira dan peringatan untuk teguh dijalan. Kisah yang menjadi cahaya ketika mata batin kita terkaburkan debu yang hinggap di jalan kebenaran. Kisah yang menjadi penyembuh luka-luka kala hati kita dirancah duri dijalan kebajikan.

Maka, ya Allah, susurkan dan susulkan kami dijalan mereka yang Kau limpahi cinta; dalam sempit mauapun lapangnya, senyum dan juga lukanya. Maka, ya Allah, walau tak kau kayakan kami seberlimpah Sulaiman; karuniai kamu syukur dan tawadhu’nya. Yang hormati semut serta burung hud-hud.

Rabu, 17 Juni 2015

Kisah Tukang Cukur yang Tak Percaya Tuhan



Alkisah ada seorang pemuda datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambutnya. Si tukang cukur mulai memotong rambut pemuda tersebut dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang TUHAN.
Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya kalau TUHAN itu ada”.
“Kenapa bapak berkata begitu ?” tanya sang pemuda.

Jumat, 12 Juni 2015

Mencari Teman Sejati


Alkisah ditanah Kurdistan, ada seorang raja yang adil dan shalih. Dia memiliki putra; seorang anak laki-laki yang tampan, cerdas, dan pemberani. Saat-saat yang paling menyenangkan bagi sang raja adalah ketika dia mengajari anaknya itu membaca al-Quran. Sang raja juga menceritakan kepadanya kisah-kisah kepahlawanan para panglima dan tentaranya di medan pertempuran. Anak raja yang bernama Said itu, sangat gembira mendengar penuturan kisah ayahnya. Si kesil Said akan merasa jengkel jika di tengah-tengah ayahnya bercerita, tiba-tiba ada orang yang memutuskannya.

Daftar Kekurangan



Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.

Senin, 08 Juni 2015

Kisah Tempayan Retak



Seorang tukang air India memiliki dua tempayan besar, Masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan Yang dibawa menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak, Sedangkan tempayan satunya lagi tidak. Jika tempayan yang tidak retak itu selalu membawa air penuh setelah perjalanan panjang dari  mata air ke rumah majikannya. Tempayan itu hanya dapat air setengah penuh, Selama dua tahun, hal ini terjadi setiap hari. Si tukang air hanya dapat membawa Satu setengah tempayan air ke rumah majikannya.Tentu saja si tempayan yang tidak retak Merasa bangga akan prestasinya, Karena dapat menunaikan  tugasnya dengan sempurna. Namun si tempayan retak yang malang itu Merasa malu sekali akan ketidaksempurnaannya Dan merasa sedih sebab ia hanya dapat Memberikan setengah dari porsi yang seharusnya Dapat diberikannnya.