“selama kemerdekaan bangsa
Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah
bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel”. (Ir. Soekarno)
Saudaraku,
sudah lima puluh tahun Negeri Palestina di jajah, di bom bardir, di bumi
hanguskan, dan di rampas haknya-hanya
oleh kebiadaban israel, dan saat ini Negeri Palestina kembali dinistakan
kesuciannya, Al-Aqsha dalam kondisi terpuruk sepanjang sejarah. Untuk pertama
kalinya sejak penjajahan israel kepada Palestina, Israel menutup total masjid
Al-Aqsha yang merupakan kiblat pertama kaum muslimin, kaum muslimin dilarang
shalat dan mengumandangkan adzan. Disamping itu tentara Israel laknatullah’alaih
menebar teror di sejumlah titik di kawasan Al-Quds. Mereka memicu bentorokan
terhadap warga dan menyebabkan banyak dari warga palestina terluka.
Saudaraku,
tidak kah kita merasa sakit ketika saudara kita terjajah? Tidak kah kita merasa
sedih ketika saudara-saudara kita dirampas hak-haknya oleh kebiadaban israel? Tidak
kah kita merasa marah ketika Masjid Al-Aqsha di tutup oleh Zionis Israel?
Bukankah
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa:
مَثَلُ
الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، مَثَلُ
الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ
وَالْحُمَّى
“Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi
dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota
tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.”
[HR. Muslim]
Dihadits
lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda
الْمُؤْمِنُ
لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Orang
mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian
menguatkan sebagian yang lain.” [Shahih Muslim No.4684]
Lantas
apa yang sudah kita lakukan Untuk saudara-saudara kita di Palestina? Untuk
Masjid Al-Aqsha? tidak tergerakkah hati kita untuk membela Majid Al-Aqsha? padahal
Rasulullah sangat mencintai Masjid Al-Aqsha. Bagaimana kita mengaku cinta
kepada Rasulullah sementara kita tidak mencintai Masjid yang dicintai
Rasulullah SAW.
Rasulullah
SAW pernah ditanya oleh sahabat Saddad bin Aus r.a., ketika beliau sedang
sakaratul Maut,
إِذَا
ابْتُلِيْنَ بِالْبَقَاءِ بِمَا تَنْصَحُ لَنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ:
عَلَيْكَ بِبَيْتِ الْمَقْدِسِ
“Jika
kami telah engkau tinggalkan, apa yang engkau perintahkan kepada kami wahai
Rasulullah…?” Rasulullah SAW. menjawab: “Pergilah kalian ke Baitul Maqdis.”
Kenapa bukan Makkah dan Madinah yang
dinasehatkan Rasulullah? Kenapa ke Baitul Maqdis? Inilah bukti Nabi Muhammad
Saw. begitu mencintai Masjid Al-Aqsha.
Rasulullah juga sangat sering menyebut Masjid Al-Aqsha dalam hadisnya, sehingga para sahabat mengira Masjid Al-Aqsha kedudukannya lebih mulia dari Masjidil Haram dan Masjid Nabawai. Akhirnya, sahabat Abu Dzar r.a. bertanya kepada Nabi Muhammad SAW.,
Rasulullah juga sangat sering menyebut Masjid Al-Aqsha dalam hadisnya, sehingga para sahabat mengira Masjid Al-Aqsha kedudukannya lebih mulia dari Masjidil Haram dan Masjid Nabawai. Akhirnya, sahabat Abu Dzar r.a. bertanya kepada Nabi Muhammad SAW.,
أَيُّهُمُا
أَفْضَلُ، الصَّلاَةُ فِي مَسْجِدِكَ أَمِ الصَّلاَةُ فِي الْمَسْجِدِ اْلأَقْصَى؟
قَالَ: الصَّلاَةُ فِي مَسْجِدِيْ أَفْضَلُ بِأَرْبَعٍ مِنَ الصَّلاَةِ فِي
اْلمَسْجِدِ اْلأَقْصَى. وَلَنِعْمَ الْمُصَلىُ. وليُوْشِكنُ أَنْ لا يَكُوْنَ
لِرَجلٍ مِثْلَ شَطْنِ فَرَسِه من الارض حيثِ يَرَى مِنْه بَيْتَ اْلمَقْدِسِ
خَيْرٌ لَهُ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا (رواه الحاكم
“Mana yang lebih utama, shalat di Majid Nabawi atau shalat di Masjid Al-Aqsha?” Rasulullah SAW. menjawab, “Shalat di Masjid Nabawi lebih utama empat kali lipat dibanding shalat di Masjid Al-Aqsha. Tetapi Masjid Al-Aqsha adalah sebaik-baik tempat shalat. Seseorang yang memiliki tanah sekitar 2 meter, dari tanah itu dia melihat Baitul Maqdis, itu lebih baik dari pada dunia dan seisisnya.”
Lihat
hadis ini, hanya melihat saja, lebih baik dari dunia dan sisinya, bagaimana
dengan shalat di dalamnya? Bagaimana dengan ribath di dalamnya? Bagaimana jika
kita membela dan memuliakannya?
Saudaraku,
Bagaimana kita tidak marah tempat Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW. dirusak,
dibakar, dan diblokir? Bagaimana mungkin umat Islam yang berjumlah 1,5
Milyar terdiam melihatan kezaliman Zionis Israel yang jelas di depan mata? Menistakan
Masjid yang keberkahannya disebtukan 6 kali dalam Al-Quran. satu-satunya masjid
yang namanya diberi oleh Allah langsung, oleh Rasulullah, dan diberkian juga
oleh para Ulama; Masjid Al-Aqsha, Baitul Maqdis, dan Al-Baitu
Al-Muqaddas.
Pernah
Rasulullah SA. diminta fatwa oleh seorang Shahabiyah, Sayyidah Maimunah R.A
عَنْ
مَيْمُونَةَ بِنْتِ سَعْدٍ، مَوْلَاةِ النَّبِيِّ قَالَتْ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ
اللَّهِ! أَفْتِنَا فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ، قَالَ: ((أَرْضُ الْمَحْشَرِ،
وَالْمَنْشَر،ِ ائْتُوهُ فَصَلُّوا فِيهِ، فَإِنَّ صَلَاةً فِيهِ كَأَلْفِ صَلَاةٍ
فِي غَيْرِهِ))، قُلْتُ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ أَسْتَطِعْ أَنْ أَتَحَمَّلَ
إِلَيْهِ؟ قَالَ: ((فَتُهْدِي لَهُ زَيْتًا يُسْرَجُ فِيهِ، فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ
فَهُوَ كَمَنْ أَتَاهُ)). وفي رواية فهو كمن صلى فيه.
"Berikan fatwa kepada kami tentang Baitul Maqdis!" Rasulullah menjawab, "Baitul Maqdis adalah negeri padang mahsyar dan negeri kiamat. Datanglah kalian ke Baitul Maqdis dan shalatlah di sana, karena satu kali shalat di Masjid Al-Aqsha sama dengan seribu kali shalat di masjid-masjid selainnya". Maimunah berkata, "Bagaimana jika aku tidak bisa datang ke sana? Apa yang harus aku lakukan wahai Rasulullah?" Rasul Saw. Menjawab, "Kirimkan minyak yang digunakan untuk menerangi lampu yang ada di Baitul Maqdis. Siapa yang melalukannya, maka dia seperti orang yang mendatanginya, (dalam riwayat lain), seperti orang yang shalat di dalamnya."
Kita
diharuskan datang ke sana dan shalat di sana. Untuk mendapatkan pahala 1000
kali lipat. Tetapi gara-gara Israel, kita terhalang untuk mendapatkan kemuliaan
ini. Tetapi apa fatwa Rasulullah jika kita tidak bisa datang ke sana? Kita
diwajibkan mengirimkan minyak. Maksudnya kita disuruh menjaga masjid Al-Aqsha,
lampunya tidak boleh redup, lampunya tidak boleh mati.
Dengan
kejadian penutupan Masjid Al-Aqsha, maka kewajiban telah datang kepada kita,
mengirimkan bantuan untuk menjaga Masjid Al-Aqsha, Dan ini membutuhkan kerja
yang terus menerus dan berkesinambungan dengan potensi yang kita miliki.
Saudaraku Sungguh, kita
sangat geram, sedih sekaligus menyesal bahwa tidak banyak yang bisa kita
lakukan untuk kaum Muslimin Palestina di Gaza di Masjid Al-Aqsha. Mereka
dizalimi oleh pasukan Zionis Israel. Mereka diharuskan berada di dalam sebuah
pertempuran tidak seimbang.
Saudaraku, bilapun kita
belum bisa mengirim bantuan untuk saudara-saudara kita di Palestina, setidaknya
mari kita kirimkan doa terbaik kita untuk mereka saudara-saudara kita di
Palestina. Ingatlah, doa bukan perkara ringan. Ia merupakan senjata orang
beriman. Marilah kita mengharuskan diri membaca doa Qunut Nazilah dalam
sholat-sholat kita.
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ الْمُسلِمِين, اللَّهُمَّ أَعِزَّ
الْإِسْلَامَ وَ الْمُسلِمِين, اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ
الْمُسلِمِين
اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَاننَاَ الْمُسلِمِين وَ المُجَاهِدِينَ فِي
فِلِسْطِين
اللَّهُمَّ ثَبِّتْ إِيمَانَهُمْ وَ أَنْزِلِ السَّكِينَةَ عَلَى قُلُوبِهِم
وَ وَحِّدْ صُفُوفَهُمْ
اللَّهُمَّ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ اللَّهُمَّ دَمِّرِ
الْيَهُود وَ إِسْرَآئِل
وَ شَتِّتْ شَمْلَهُم وَ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ اللَّهُمَّ انْصُرْ
المُجَاهِدِينَ عَلَى أَعْدَائِنَا أَعْدَاءَ الدِّين بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ
الرَّحِمِينَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ
“Ya Allah, muliakanlah
Islam dan kaum Muslimin. Ya Allah, tolonglah kaum Muslimin dan Mujahidin di
Palestina. Ya Allah, teguhkanlah Iman mereka dan turunkanlah ketenteraman di
dalam hati mereka dan satukanlah barisan mereka. Ya Allah, hancurkanlah kaum
kuffar dan kaum musyrikin. Ya Allah, binasakanlah kaum Yahudi dan pasukan
Israel dan cerai-beraikanlah kesatuan mereka. Ya Allah, menangkanlah kaum
Mujahidin atas musuh kami musuh agama dengan RahmatMu, Wahai Yang Maha
Pengasih. Dan sampaikanlah Sholawat kami kepada Nabi Muhammad.”
Wallahu ta’ala A’alm.
Arizqi Ihsan Pratama
Ketua Gerakan Sahabat Memberi (GSM)
0 komentar:
Posting Komentar