Pages

Sabtu, 31 Mei 2014

Kisah Guru Bijak dan Sebuah Ember


Seorang profesor memasuki ruang kuliah sambil membawa ember transparan berukuran sedang, batu-batu besar, kerikil, pasir dan air. Kemudian profesor mata kuliah filosofi itu memasukkan batu-batu besar ke dalam ember, satu per satu hingga ember itu penuh oleh batu- batu berukuran besar. Semua mahasiswa heran dan memperhatikan dengan seksama. Kemudian sang profesor mengajukan satu pertanyaan. “Apakah ember ini sudah tidak dapat diisi lagi?” tanya profesor memecah keheningan.
Para mahasiswa serentak menjawab, “Ya. Masih bisa,” meskipun mereka melihat ember itu sudah penuh. Profesor itu tersenyum, lalu menuangkan kerikil ke dalam ember itu hingga tak tersisa satu kerikilpun di luar. “Apakah kalian kira ember ini sudah tidak dapat diisi lagi?” tanya profesor. Para mahasiswa agak bingung. Mereka ragu-ragu. Suara mereka mulai terpecah. Sebagian mengatakan, “Tidak. Ember sudah penuh!” Sementara yang lain mengatakan, “Masih bisa.”

Minggu, 25 Mei 2014

Kisah Sang Tukang Kayu




Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan kontruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut kepada pemilik perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada si tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah untuk miliknya.

Senin, 12 Mei 2014

A Lesson for the Tiger


A Long time ago, all animals had a king. Their king was the tiger. All animals were afraid of him. The tiger was the strongest among them. He was also very mean. He would hit any animals when they disobeyed him.
One day they wanted to give the tiger a lesson.
"Listen friends, we need to find a way. The tiger is also cruel especially to weak animals like me," said the rabbit.
"I have an idea," said the mouse deer. "He is not clever as he looks. I think I can trick him," said the mouse deer.
"How will you trick him?" asked the rabbit.
"It's easy. You meet the tiger and tell him that I challenge him to fight."
"What? Are you kidding? You cannot win!" said the rabbit.

Kerinduan




Hari ini engkau lahir, empat belas abad yang lalu
Penuh senyum, penuh harum
Wangimu tercium waktu
Engkaupun melangkah, hiasi sepimu dengan kerja,
dalam cinta
Engkaupun temani zaman, mengulur tangan kebenaran,
dalam setia
Menuntun manusia dengan kearifan, dalam percaya
Memapah manusia ke rumah bahagia, dalam makna
Ruang pun tertunduk penuh sahaja.

Cukup Itu Berapa?



Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata "cukup".

Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana.

Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya.
Masih kurang!

Panglima Tikus


Tersebutlah di sebuah negri Sasatoan, Raja Tikus yang amat bijaksana. Pada saat jabatan Panglima di negerinya kosong, Raja itupun memanggil beberapa tikus kepercayaannya untuk diuji dihadapan rakyatnya.
Pertama kali, Raja bertanya kepada Tikus Putih "Bila kau kuangkat menjadi Panglima negri ini, siapakah yang akan kau pilih menjadi pengawalmu ?"
Ya Tuanku, hamba akan memilih Hamster sebagai pengawal sekaligus pesuruh hamba?" jawab Tikus Putih
"Mengapa kau memilih Hamster sebagai pengawalmu ?" tanya Raja kemudian
"Hamba memilih Hamster sebagai pengawal dan pesuruh, supaya hamba bisa mengambil bulu-bulunya yang bagus dan halus. Bulu yang menawan itu akan hamba kenakan demi kehormatan bangsa kita" jawab Tikus Putih tegas.
"Tapi bukankah itu merupakan perampasan atas hak makhluk lain?" tanya Raja

Minggu, 04 Mei 2014

Pemenang Kehidupan



Suatu hari, dua orang sahabat menghampiri sebuah lapak untuk membeli buku dan majalah. Penjualnya ternyata melayani dengan buruk. Mukanya pun cemberut. Orang pertama jelas jengkel menerima layanan seperti itu. Yang mengherankan, orang kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kepada penjual itu. Lantas orang pertama itu bertanya kepada sahabatnya, “Hei. Kenapa kamu bersikap sopan kepada penjual yang menyebalkan itu?”

Sebotol Racun Untuk Semangat Hidup




Seorang pria mendatangi seorang Sufi yang diseganinya, “Sufi, saya bosan hidup. Rumah tangga berantakan. Usaha kacau. Saya ingin mati saja.”

Sang Sufi tersenyum, “Oh, kamu pasti sedang sakit, dan penyakitmu pasti bisa sembuh.”

“Tidak Sufi, tidak. Saya sudah tidak ingin hidup lagi, saya ingin mengakhiri hidup saya ini saja,” tolak pria itu.

“Baiklah kalau memang itu keinginanmu. Ambil racun ini. Minumlah setengah botol malam ini, sisanya besok sore jam 6. Jam 8 malamnya engkau akan mati dengan tenang.”

Pria itu bingung. Pikirnya setiap Sufi yang ia pernah datangi selalu memberikannya semangat hidup. Tapi yg ini sebaliknya dan justru menawarkan racun.

Harga Sebuah keajaiban



Sally baru berumur 8 tahun ketika secara tak sengaja, dia mendengar orang tuanya saling berbicara mengenai adik lelakinya, Georgi yang menderita sakit parah.

Hanya operasi yang sangat mahal yang bisa menyelamatkan hidupnya, tapi mereka tak punya biaya.

Sally mendengar ayahnya berkata : “Hanya KEAJAIBAN yang bisa menyelamatkannya”.

Lalu Sally membuka celengannya, dikeluarkannya semua isi celengan itu ke lantai dan kemudian menghitungnya.

Sabtu, 03 Mei 2014

Kisah Dua Orang Saudara



Disebuah desa yang subur, hiduplah dua lelaki bersaudara. Sang kakak telah berkeluarga dengan 2 orang anak, sedangkan si adik masih melajang.

Mereka menggarap satu lahan berdua dan ketika panen, hasilnya mereka bagi sama rata.

Disuatu malam setelah panen, si adik duduk sendiri dan berfikir. "pembagian ini sungguh tidak adil, seharusnya kakakku lah yang mendapat bagian lebih banyak karena dia hidup dengan istri dan kedua anaknya.

Menuai Cinta



Di sebuah daerah tinggal seorang saudagar kaya raya. Dia mempunyai seorang hamba yang sangat lugu - begitu lugu, hingga orang-orang menyebutnya si bodoh.
Suatu kali sang tuan menyuruh si bodoh pergi ke sebuah perkampungan miskin untuk menagih hutang para penduduk di sana. "Hutang mereka sudah jatuh tempo," kata sang tuan.
"Baik, Tuan," sahut si bodoh. "Tetapi nanti uangnya mau diapakan?"

Kamis, 01 Mei 2014

The Power of Giving


kisah pertama

Dikisahkan tentang seorang anak yang ketahuan mencuri obat dari sebuah toko obat. Lalu si pemilik toko tersebut mengejarnya keluar dan memaki-maki anak tersebut kemudian meminta obat tersebut dikembalikan. Mendengar keributan tersebut bapak pemilik warung mie merasa iba dan menghampiri si anak.

Kemudian bapak penjual mie tadi bertanya apakah ibunya sedang sakit. Si anak mengangguk pelan dan bapak penjual mie tadi membayar obat yang telah dicurinya. Selain itu si bapak dermawan juga meminta anak perempuannya membungkuskan sup untuk si anak tadi dan ibunya yang sakit.