Hari ini engkau lahir, empat belas abad
yang lalu
Penuh senyum, penuh harum
Wangimu tercium waktu
Engkaupun melangkah, hiasi sepimu
dengan kerja,
dalam cinta
Engkaupun temani zaman, mengulur tangan
kebenaran,
dalam setia
Menuntun manusia dengan kearifan, dalam
percaya
Memapah manusia ke rumah bahagia, dalam
makna
Ruang pun tertunduk penuh sahaja.
Aku tersentak,
Ketika engkau mainkan melodi seruling,
warisi kapak Ibrahim
Tancapkan semangat suci, tegakan
tongkat Musa
Sembuhkan duka zaman, alirkan kasih Isa.
La ilaha illa Allah
Aku iman kepada Mu
Ketika engkau sampai kelangit,
engkaupun turun kembali
Ke bumi
Sujudmu bertilam kemanusiaan
As-salamualaika ya Nabiyallah
O Muhammad yang mulia,
Aku tak pantas walau menyebut namamu,
terlalu canggih
Khianatku padamu
Terlalu liar bisa ular keluar,
Terlalu rinai perilaku babi meniti,
terlalu sering sifat
Anjing bergunjing
Entah harus ku apakan diri ini,
Aku kebingungan dibelantara peradaban,
tiap detik adalah dosa
Aku kehilangan arah di rimba kehiduan,
tiap menit adalah nista
Aku terasing dirumahku sendiri, selalu
asik dengan kemilau dunia
Yang pasti, hanya kepadamu aku mengadu
Semoga tangan mu yang suci berkenan
mengelus kepalaku
Doamu yang kumau, restumu harapan kalbu
Sanggupkah aku untyk menggapaimu
Izinkan aku untyk selalu merindu,
Aku rindu marahmu, aku mau tamparanmu,
Aku mau diludahimu,
Apapun darimu adalah wahyu
Ya Rasullallah, aku ingin bertemu,
walau sekejap berlalu
Sampai kapanpun ku tunggu, sampai
kapanpun kurindu
Wajahmu, senyummu, syafaatmu
Penuh salam sejahtera untukmu dan
keluargamu
Menjelang fajar, maulid nabi suci 1424
H/2003 M
Dikutip dari buku “Tapak Sabda”
0 komentar:
Posting Komentar