Pages

Jumat, 08 Mei 2015

Untukmu Ka


Ka,
Jika kau mencintai seseorang seperti aku mencintaimu
Kau akan kehilangan akal sehat

Kau tak pernah menyakiti hatiku
Aku sendiri yang mencemari hatiku dengan perasaan sakit
Tiap waktu berlalu, kuratapi asa yang tak berlaku
Mengumpat - ngumpat keadaan yang tak berpihak

Ah, Ka
Kau malah masih saja bertanya,
"hidupmu bahagia?"


Kau memang tak tahu,
Aku lari dalam tangis malam itu
Kumantap - mantapkan tekad
Tak 'kan kubiarkan hatiku tunduk pada celah hatiku yang luka

Ka,
Sekarang aku sudah bisa kembali membuka buka catatan lama tanpa ngilu di dada,
Kudengar bisikanmu mesra, "tulislah semua pesan yang Tuhan sampaikan lewat tiap detik episode peran yang kita mainkan dalam kehidupan.."
Haha. Kau masih saja merasukiku dengan caramu yang tak biasa.
Aku menduga entah hatimu seluas apa

Benar katamu Ka,
Dengan pikiran kau bisa menjadikan hidupmu berduri - duri atau berbunga - bunga
dan dengan hati bijaksana… hidupmu penuh cinta.
Perasaanmu itu manifestasi cinta Illahi
"Maka bukalah hati untuk semua, jangan untukku saja. Hihi."

Ka, kini aku bisa berdamai dengan sepi
Biarlah meski tak ada yang peduli pada kawan yang merasa sepi
Tapi sepi peduli padaku sendiri
kini aku bisa berujar seperti Zulaikha,
"untuk engkau telah menggalikan untukku intan - intan rahasia hakikat; kau bukakan untukku sumber segala cahaya yang sebenarnya, dan kau tunjukkan kepadaku jalan kebenaran. Untuk itu pula, engkau palingkan wajahmu dari cintaku. Kau singkapkan tabir yang menutupi tujuan harapan sejati, kau tunjukkan bagiku jalan ke arah sang mentari, bukan sekedar kepada atom - atom cahayanya. Aku menjadi paham bahwa sejatinya cintaku padamu tidak lebih dari sebuah metafora. Karenamu aku memahami makna sebuah hakikat, dan karenanya aku rela meninggalkan cinta semu.

Dan untuk itu, perkenankan aku berdoa semoga Allah membalasa kebaikanmu karena telah membukakan pandangan mataku dan menjadikan aku berserah kepada Ruh segala Ruh; Ruh yang hakiki. Kau telah putuskan dari hatiku ikatan cinta kepada selain Dia. Andai setiap helai rambut yang ada ditubuhku berubah menjadi lidah, pasti semuanya akan bertutur penuh terimakasih atas kebaikanmu karena aku tidak akan pernah mampu menggali intan terimakasih ku padamu dan aku pun tidak kuasa mengungkapkan terimakasih yang sepadan dengan kebaikanmu walau seujung rambut .."
Ka,
Aku akan kembali mulai membaca, mengeja semesta,
menata cinta
memandang sang Pencipta menyingkirkan yang menghalang...

Dan untukmu Ka,
Dengan siapapun kau bersama
semoga Allah selalu ada dihatimu, dan hatiku

Terimakasih
Atas kesediaanmu mengajakku menaiki awan menembus galaksi…
Melirik benci kubangan nafsu yang kita jauhi
melihat bumi
dengan pandangan para wali…

anonim

0 komentar:

Posting Komentar